Sabtu, 08 Maret 2014

Telah Patah



Sebentar saja, ternyata tak selamanya

Tak kan ada lagi nyanyian dan tarian hujan disahara

Musim hujan telah berakhir 

Hijau rumput kembali menguning

Danau penuh kembali kosong 

Takkan lagi tercium mawar harumnya 

Setangkai mawar telah patah 

indahnya mawar kini tinggal kenangan saja


Andai Kau Mengerti



Saat kau menangis, air mataku ikut jatuh
Saat kau tersakiti, hatiku juga sakit
Kurasakan semua dukamu itu tapi untukmu semua itu tak berarti

Saat kau gembira, aku merasa bahagia
Saat kau jatuh hati padanya, bibirku tersenyum mendengarnya
Kurasakan semua bahagiamu itu, tapi tak tau hatiku

bila kau melihat rupaku, engkau akan mati, tanpa izinku 
bila cintaku yang kau ukur dalamnya
tanpa nafasku pasti kau takkan mampu selami
percuma kau tetap takkan mengerti dan peduli

Dialah yang berarti untukmu bukan aku
tapi hanya aku yang begitu, dia takkan mampu
Seandainya engkau mengerti
Hanya aku, takkan ada yang lain seperti ku padamu





Tangan Tak Sampai



Sudah lama kususuri jalan cinta
Mencari dia yang mendengar dan mengerti
Berharap temukannya, dan miliki utuh

Kumengenalmu dan kurasakan
kau mendengar hati ku
kau mengerti diam ku
ku yakin engkaulah yang ku inginkan

Baru saja aku menemukanmu
Namun kau memilih pergi
Ingin kuraih tangan kebersamaan
Tapi tangan tak sampai

Kini kembali kumasuki alam sepiku
Air mata, kini kembali menjadi teman
Apakah bisa kulewati semua ini
Aku juga tak tahu



Izinkanlah



Yang pertama kurasakan, Jauh masuk kedalam
Sakit bagiku, Jangan kau cabut, panah cintamu
bila engkau melakukan
aku kan mati

Tetaplah didalam, jangan keluar
Takkan bisa digantikan
Izinkanlah ku milikimu utuh
Biarkanlah kurasakan hangatnya sentuh kasihmu 

Engkaulah sayapku, Tanpamu ku tetap dibumi
Takkan bisa terbang lagi kelangit tertinggi
biarkanlah ku peluk dirimu 
dihatimu Jadikanlahku sepenuhnya penghuni
satukanlah jiwamu dan jiwaku
kita terbang bersama menuju bahagia




Semua Akan Berakhir Indah


Langit mendung, gelap awan mengisyaratkan hujan
Tertahan sebentar, akhirnya lebat juga
Kokohnya kelapa oh kuatnya
angin kencang yang belum dirasa
Akhirnya tumbang juga
Satu sayap patah, menukik turun kebumi
Kini indahnya terbang kelangit hanya tinggal kenangan
Rembulan dan bintang-bintang telah tertutup kabut malam ini
Kegelapan sungguh telah benar nyata adanya
Bukan lagi gelap, cahayalah yang kini menjadi  fatamorgana 
menunggu, itulah yang tersisa
bersabar bumi menanti, mentari pasti terbit kembali
hujan pasti kan berhenti
angin kencang pasti kan melambat
kabut malam pasti kan hilang
kegelapan pastikan terang
semua pasti akan berakhir indah



Aku Tak Mau Berbagi



Aku meminta seluruh perasaanmu 
Aku meminta seluruh ingatanmu
Aku meminta seluruh pendengaranmu
Aku meminta seluruh penglihatanmu
Aku meminta seluruh kata-katamu
Aku meminta seluruh tindakanmu
Aku meminta segalanya darimu

Ketika engkau masih mencintai yang lain 
Ketika engkau masih mengingat yang lain
Ketika engkau masih mendengar yang lain
Ketika engkau masih melihat yang lain
Ketika engkau masih membicarakan yang lain
Ketika engkau masih bertindak untuk yang lain

ketika engkau tidak sepenuhnya untukku
Aku akan jauh darimu, dan tak pernah nyata selamanya 
yang ada hanyalah fatamorgana saja
Takkan ada cinta yang sebenarnya kau rasa
Yang ada hanyalah kesepian yang nyata
Itu pilihanmu, bukan inginku
Aku tak mau berbagi dengan siapapun
Tapi aku akan membagikan semuanya
Bila engkau memberikan semuanya kepadaku